Tips menggunakan headset dengan aman. Saya punya cerita, kemarin itu seharian bertemu dengan banyak sekali motor bersuara bising di perjalanan ke Semarang. Suaranya benar-benar berisik hingga membuat saya harus kepo itu bahu-membahu rombongan apa.
Saya kan tidak mau pendengaran saya terganggu alasannya ialah bunyi bising yang tidak saya buat. Bicara soal takut tuli, saya jadi ingat kalau saya suka mendengarkan musik pakai headset. Kira-kira hingga berapa desibel ya batas toleransi pendengaran kita terhadap kebisingan biar tidak tuli? Langsung kita bahas.
Saya kan tidak mau pendengaran saya terganggu alasannya ialah bunyi bising yang tidak saya buat. Bicara soal takut tuli, saya jadi ingat kalau saya suka mendengarkan musik pakai headset. Kira-kira hingga berapa desibel ya batas toleransi pendengaran kita terhadap kebisingan biar tidak tuli? Langsung kita bahas.
Jika diukur dengan satuan bunyi, toleransi pendengaran insan terhadap bunyi hanya hingga batas maksimal beberapa desibel saja. Apesnya, terkadang kita hirau tak hirau tidak memperhatikan fakta tersebut. Apalagi ketika sedang mendengarkan lagu kesayangan pakai headset musik paling bagus. Biasanya sih Anda akan menambah volume hingga keras banget. Pernah melaksanakan hal serupa kan? Hayo ngaku...
Saking asyiknya mendengarkan lagu sambil berkaraoke sendiri di rumah, kita jadi lupa dengan kondisi telinga. Bisa saja sel-sel pendengaran kita sedang menderita alasannya ialah bunyi bising di tengah keasyikan yang kita rasakan itu. Hiks!
Daripada mendengarkan musik pakai alat mendengarkan musik dengan desibel tinggi tapi sanggup memperlihatkan resiko, lebih baik dengarkan eksklusif dari radio saja yang penting pendengaran tetap sehat. Belum lagi kalau yang kita pakai ternyata bukan headset original yang recommended. Benar bukan? Untuk mencegah terjadinya kerusakan pendengaran akhir pemakaian earphone headset secara berlebihan sebaiknya ketahui dulu fakta berikut.
Dilansir dari dailyclinic, inilah daftar ambang batas maksimal volume bunyi yang sanggup diterima pendengaran tanpa menjadikan gangguan kesehatan pendengaran (misalnya tuli). Mari kita pahami bersama!
30 dB : bunyi lemah berbisik
85 dB : batas kondusif maksimal
90 dB : berpotensi merusak pendengaran dalam waktu 8 jam (suara knalpot truk)
100 dB : merusak pendengaran dalam waktu 2 jam (gergaji mesin)
105 dB : merusak pendengaran dalam waktu 1 jam (helikopter)
115 dB : merusak pendengaran dalam 15 menit (tangisan bayi, riuh sorak penonton)
120 dB : merusak pendengaran dalam 7,5 menit (konser musik metal)
125 dB : ambang nyeri di pendengaran penggalan dalam (petasan dan sirine)
140 dB : membahayakan pendengaran dalam waktu singkat (mesin jet)
Jadi, batas maksimal kerasnya volume bunyi yang sanggup ditoleransi dengan baik oleh pendengaran insan tanpa memperlihatkan efek samping berupa kerusakan-kerusakan serius sepanjang organ pendengaran yaitu maksimal 85 desibel. Kalau ingin mengetahui berapa desibel bunyi yang ada di sekitar kita maka kita perlu membeli alat pengukur bunyi yang berjulukan Sound Level Meter lebih dulu.
Headset
Untuk mereka yang merupakan penggalan dari generasi Z, alat untuk mendengarkan musik menyerupai headphone, headset, dan juga earphone niscaya sudah tidak abnormal lagi. Adik-adik saya yang terlahir sebagai generasi Z bahkan punya hampir semua alat mendengarkan musik. Mulai dari headset, headphone, hingga earphone berjejer lengkap di kamar pribadi mereka.
Sebagai insan generasi Y sayapun tidak jarang ikut nimbrung di kamar mereka untuk sekedar tahu lagu apa yang sedang digandrungi. Di tengah dialog yang semakin asyik itu topik kami merembet hingga ke headset tidur. What? Headset tidur ini punya hubungan apa ya dengan putri tidur?
Headset Untuk Tidur
Semakin tingginya seruan pasar terhadap aneka jenis alat mendengarkan musik ini, para penyedia produk bahkan telah berinovasi dengan membuat headset untuk tidur. Headset ini dirancang dengan bentuk yang dibentuk senyaman mungkin untuk sanggup dikenakan pada dikala waktu tidur tiba.
Sayangnya, para penggunanya mungkin belum tahu kalau menggunakan headset dalam rentang waktu terlalu usang sanggup mengakibatkan banyak sekali gangguan kesehatan telinga. Belum lagi kalau volume yang digunakan melebihi ambang batas toleransi pendengaran yaitu 85 dB.
Oh iya selain headset tidur berupa headset biasa dengan kabel yang tersambung ke gadget, ada juga yang namanya headset wireless atau headset bluetooth. Headset jenis ini tidak membutuhkan kabel biar sanggup digunakan. Cara menggunakan headset bluetooth menyerupai ini cukup dengan menghidupkan bluetooth dan menyambungkannya pada gadget Anda maka headset wireless sudah sanggup digunakan alasannya ialah hanya menggunakan sensor bluetooth.
Tips Memakai Headset/Earphone Secara Sehat dan Aman
Beberapa kerabat saya sudah mengalami penderitaan akhir penggunaan earphone secara tidak bijak. Masalah paling umum yang dialami oleh mereka ialah pendengaran yang menurun secara signifikan. Prihatin rasanya dikala menyadari orang-orang terkasih mengalami penurunan pendengaran di usia yang masih muda hanya alasannya ialah kebiasaan yang salah.
Agar pendengaran Anda tetap sehat hingga di usia senja kelak sebaiknya hindari melaksanakan kebiasaan yang sanggup membahayakan pendengaran. Jika Anda sangat suka mendengarkan musik menggunakan alat mendengarkan musik, tips di bawah ini sanggup Anda coba biar Anda tetap sanggup menikmati musik dan pendengaran pun tetap sehat.
1. Earphone Original
Sudah menjadi diam-diam umum bahwa selain produk asli, jauh di pasar global sana juga banyak beredar produk-produk tiruan. Selain mempunyai kualitas yang jauh berbeda dengan headset asli, headset tiruan juga lebih berpotensi membahayakan telinga. So, lebih baik jangan mau membeli produk earphone KW demi kebaikan Anda.
2. Batas Desibel
Pada kemasan alat bantu mendengarkan musik biasanya tertera berapa desibel kerasnya bunyi yang sanggup dihasilkan oleh alat tersebut. Guna menjaga kesehatan pendengaran Anda, pastikan kekuatan headset atau earphone tersebut tidak lebih dari 85 desibel.
3. Pahami Sinyal Tubuh
Tubuh mempunyai caranya tersendiri untuk mengatasi setiap gangguan yang terjadi. Jika badan Anda memperlihatkan sinyal-sinyal yang tidak biasa, perhatikanlah tanda tersebut. Misalnya ketika pendengaran Anda jadi sering berdenging secara tiba-tiba. Segera periksakan kondisi Anda kepapa dokter seorang andal THT terdekat.
4. Jangan Gunakan Headset Saat Tidur
Mendengarkan musik favorit sebelum tidur mungkin sanggup menjadi sebuah momen relaksasi tersendiri bagi Anda. Akan tetapi ketika Anda mendengarkannya menggunakan headset di dikala badan sudah sangat mengantuk, sanggup jadi Anda akan tertidur dengan headset di telinga. Apesnya, kebiasaan menyerupai ini sanggup menjadi informasi jelek bagi Anda di masa depan.
5. Batasi Penggunaan Earphone
Jika tidak benar-benar butuh menggunakan alat bantu pendengaran sebaiknya tidak usah gunakan earphone, headphone, maupun headset untuk mendengarkan musik maupun menonton video di internet. Dengan demikian pendengaran Anda akan lebih terhindar dari penggunaan earphone yang tidak perlu.
6. Sesuaikan Headset Dengan Jenis Suara
Headset mempunyai banyak sekali tipe yang diubahsuaikan dengan tipe bunyi yang didengar. Misalnya saja headset atau earphone untuk mendengarkan musik rock, untuk mendengarkan tayangan youtube, atau sekedar untuk bertelepon niscaya berbeda. Gunakan sesuai tipe bunyi untuk mendapat manfaat secara maksimal dan meminimalkan efek samping.
Alat bantu dengar tentu saja diciptakan dengan tujuan yang baik demi memudahkan hidup manusia. Sayangnya, tidak semua orang mau mengerti apa kegunaan alat tersebut. Parahnya lagi beberapa oknum malah menggunakannya dengan seenak hati. Akhirnya beliau harus menanggung tuli akhir pakai headset secara berlebihan.
Mari manfaatkan kemajuan teknologi dengan bijak biar tidak menjadikan akhir buruk. Pahami cara penggunaan headset yang kondusif dan tidak merusak pendengaran alasannya ialah sebagus apapun kualitas sebuah headset, belum ada satupun brand headset yang sanggup memperlihatkan jaminan pendengaran Anda bebas dari gangguan pendengaran. Iya benar. Bahkan untuk jenis earphone terbaik untuk musik sekalipun.
Semoga coretan ini bermanfaat bagi Anda dan hingga berjumpa kembali di artikel berikutnya, insyaa Allah! ^_^
(diens)
0 Response to "Cara Memakai Headset Dengan Kondusif Tanpa Takut Tuli"
Post a Comment