Hallo... Selamat datang! Hari ini Anda akan mendapat gosip mengenai keluhan sesak nafas alias nafas pendek yang biasa dirasakan oleh ibu hamil. Apakah Anda juga sedang mengalami keluhan yang sama?
Di ketika Anda tengah menikmati kiprah sebagai calon ibu yang tengah deg-degan menanti saat-saat pertemuan dengan sang jabang bayi, eh malah nafas sesak ikut saja nimbrung. Ya sudah mau bagaimana lagi, mungkin memang menyerupai inilah serba serbi ibu hamil yang harus dijalani. Tetap semangat!
Kehamilan merupakan hasil dari bertemunya sel telur dan sel sperma yang kemudian menjadi embrio yang tertanam di dalam rahim seorang wanita. Seiring berjalannya waktu, embrio akan terus berkembang menjadi bayi.
Saat masih berada di tahap awal kehamilan biasanya ibu hamil belum mendapati keluhan berupa sesak nafas. Keluhan paling umum yang terjadi pada trimester pertama kehamilan yaitu mual muntah dan sakit kepala. Tidak jarang pula disertai dengan hilangnya nafsu makan.
Waktu pun terus bergulir dan embrio perlahan tumbuh menjadi calon bayi mungil. Perut Anda sekarang mulai membesar meski belum tampak begitu signifikan. Pada trimester kedua ini keluhan sesak nafas ketika hamil biasanya mulai timbul.
Diafragma itu apa? Jadi, diafragma merupakan otot utama yang digunakan dalam proses menarik dan mengeluarkan nafas. Di mana letak diafragma? Diafragma Anda berada di bawah rongga dada. Organ tersebut juga berfungsi untuk memisahkan antara paru-paru dan jantung dengan perut.
Oleh lantaran tekanan dari bayi pada diafragma, secara otomatis proses pernafasan menjadi lebih sulit lantaran ruang bernafas yang menjadi kian sempit. Saat menghela nafas rasanya sesak menyerupai orang terkena asma.
Selain lantaran tekanan pada diafragma, kesulitan bernafas ini juga sanggup ditimbulkan oleh alasannya yaitu kebutuhan oksigen pada ibu hamil yang meningkat hingga 2 kali lipat. Selain bunda, oksigen juga diharapkan oleh sang jabang bayi. Ini juga bisa menjadi penyebab dada terasa sesak.
Nah, insiden turunnya bayi ini akan menciptakan tubuh Anda terasa lebih ringan. Diafragma juga akan mengalami pengurangan tekanan sehingga menjadi lebih longgar dan Anda pun bisa bernafas dengan lebih baik.
Pada saya pribadi juga menyerupai itu. Sesak nafas yang cukup mengganggu itu terjadi di sepanjang trimester kedua kehamilan hingga menjelang trimester 3. Kemudian ketika telah berada di trimester ketiga, keluhan tersebut telah hilang.
Para bunda cobain juga yuk mempraktekkan tipsnya? Siapa tahu bisa membantu meringankan beban.
Nah, itu ia beberapa cara yang telah saya praktekkan selama mengalami sesak nafas ketika hamil. Anda juga bisa turut mencobanya sekedar untuk menghalau rasa engap di dada dan meningkatkan pasokan oksigen untuk bayi.
Meski Anda sebagai ibu merasa bisa dan baik-baik saja dengan rasa sesak yang dialami tersebut, bayi di dalam kandungan Anda belum tentu. Dia bisa kekurangan asupan oksigen dan kondisi ini tidaklah baik.
Solusinya, selalu perhatikan apa yang Anda rasakan. Terutama jikalau rasa sesak diiringi dengan perut yang menjelma kencang atau mengeras. Ini merupakan salah satu tanda yang sedang coba disampaikan oleh bayi.
Saat terjadi hal menyerupai ini, segera lakukan pertambahan supply oksigen untuk bayi. Caranya bisa bermacam-macam. Salah satu cara yang paling gampang dan efektif asalah dengan berbaring miring ke kiri sambil menarik nafas panjang.
Lakukan hal tersebut hingga perut Anda terasa lebih nyaman dan tidak tegang menyerupai sebelumnya. Cara ini akan menciptakan fatwa oksigen, darah, serta nutrisi pada bayi menjadi jauh lebih lancar.
Apesnya, ada kalanya sesak nafas pada ibu hamil merupakan gejala dari suatu penyakit lain yang lebih berbahaya.
Jika sesak nafas yang Anda alami disertai dengan tanda-tanda yang mengkhawatirkan menyerupai nyeri dada, wajah pucat, jantung berdebar kencang, bahkan pingsan maka segeralah memeriksakan diri ke dokter.
Petugas medis akan segera mendeteksi dan melaksanakan investigasi secara menyeluruh pada ibu dan janin. Jika ternyata ditemukan kondisi ketidaknormalan, pihak paramedis akan merekomendasikan tindakan terbaik.
Jadi, meski pada umumnya ini yaitu hal yang normal terjadi, selalu pantau keluhan yang Anda alami guna menghindari kondisi menjadi lebih buruk.
Well, sekian dulu untuk hari ini. Semoga goresan pena ini bermanfaat dan hingga berjumpa kembali di artikel berikutnya, insyaa Allah! Tetap jaga kesehatan ya, moms! Jika ada pertanyaan, kritik, atau saran terkait goresan pena ini, silakan tinggalkan pesan untuk saya di kolom komentar. Komen yuk?! ^_^
(diens)
Saat masih berada di tahap awal kehamilan biasanya ibu hamil belum mendapati keluhan berupa sesak nafas. Keluhan paling umum yang terjadi pada trimester pertama kehamilan yaitu mual muntah dan sakit kepala. Tidak jarang pula disertai dengan hilangnya nafsu makan.
Waktu pun terus bergulir dan embrio perlahan tumbuh menjadi calon bayi mungil. Perut Anda sekarang mulai membesar meski belum tampak begitu signifikan. Pada trimester kedua ini keluhan sesak nafas ketika hamil biasanya mulai timbul.
Mengapa Ibu Hamil Sesak Nafas?
Banyak yang bertanya apa penyebab sesak nafas pada ibu hamil. Sebenarnya, sesak nafas yang dialami oleh para ibu yaitu hal yang normal. Ini terjadi lantaran janin yang membesar akan terus menekan diafragma.Diafragma itu apa? Jadi, diafragma merupakan otot utama yang digunakan dalam proses menarik dan mengeluarkan nafas. Di mana letak diafragma? Diafragma Anda berada di bawah rongga dada. Organ tersebut juga berfungsi untuk memisahkan antara paru-paru dan jantung dengan perut.
Oleh lantaran tekanan dari bayi pada diafragma, secara otomatis proses pernafasan menjadi lebih sulit lantaran ruang bernafas yang menjadi kian sempit. Saat menghela nafas rasanya sesak menyerupai orang terkena asma.
Selain lantaran tekanan pada diafragma, kesulitan bernafas ini juga sanggup ditimbulkan oleh alasannya yaitu kebutuhan oksigen pada ibu hamil yang meningkat hingga 2 kali lipat. Selain bunda, oksigen juga diharapkan oleh sang jabang bayi. Ini juga bisa menjadi penyebab dada terasa sesak.
Kapan Sesak Nafas Sembuh?
Pada umumnya sesak nafas ini hanya terjadi pada trimester kedua kehamilan. Saat memasuki trimester ketiga, bayi mulai memposisikan diri untuk bersiap lahir ke dunia. Dia akan mulai turun ke area panggul bunda.Nah, insiden turunnya bayi ini akan menciptakan tubuh Anda terasa lebih ringan. Diafragma juga akan mengalami pengurangan tekanan sehingga menjadi lebih longgar dan Anda pun bisa bernafas dengan lebih baik.
Pada saya pribadi juga menyerupai itu. Sesak nafas yang cukup mengganggu itu terjadi di sepanjang trimester kedua kehamilan hingga menjelang trimester 3. Kemudian ketika telah berada di trimester ketiga, keluhan tersebut telah hilang.
Bagaimana Cara Mengatasi Sesak Nafas Saat Hamil?
Jika Anda termasuk salah satu ibu hamil yang harus mengalami hal ini menyerupai saya, ada beberapa tips yang telah saya praktekkan. Alhamdulillah cara-cara sederhana di bawah ini cukup membantu meringankan keluhan.Para bunda cobain juga yuk mempraktekkan tipsnya? Siapa tahu bisa membantu meringankan beban.
- Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan,
- Makan dengan porsi kecil tapi sering,
- Minum sedikit-sedikit,
- Bersandar diganjal banyak bantal,
- Angkat kedua tangan ke atas,
- Berjalan dengan posisi tubuh tegak,
- Tarik punggung dan bahu ke belakang,
- Tidak pribadi berbaring sehabis makan,
- Tidur dengan posisi miring ke kiri,
- Tidur dengan kepala diganjal bantal,
- Lakukan relaksasi,
- Lakukan latihan pernafasan,
- Hindari posisi membungkuk,
- Jangan memaksakan diri jikalau nafas terasa sesak,
- Hindari naik turun tangga,
- Hindari mengangkat beban berat,
- Mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman,
- Jangan banyak melaksanakan acara fisik yang berat,
- Berada di ruangan dengan ventilasi.
Nah, itu ia beberapa cara yang telah saya praktekkan selama mengalami sesak nafas ketika hamil. Anda juga bisa turut mencobanya sekedar untuk menghalau rasa engap di dada dan meningkatkan pasokan oksigen untuk bayi.
Peringatan!!!
Kondisi sesak pada ibu hamil memang merupakan hal yang masuk akal terjadi. Akan tetapi Anda sebagai seorang ibu atau calon ibu juga harus tetap memperhatikan perkembangan keluhan yang dirasakan.Meski Anda sebagai ibu merasa bisa dan baik-baik saja dengan rasa sesak yang dialami tersebut, bayi di dalam kandungan Anda belum tentu. Dia bisa kekurangan asupan oksigen dan kondisi ini tidaklah baik.
Solusinya, selalu perhatikan apa yang Anda rasakan. Terutama jikalau rasa sesak diiringi dengan perut yang menjelma kencang atau mengeras. Ini merupakan salah satu tanda yang sedang coba disampaikan oleh bayi.
Saat terjadi hal menyerupai ini, segera lakukan pertambahan supply oksigen untuk bayi. Caranya bisa bermacam-macam. Salah satu cara yang paling gampang dan efektif asalah dengan berbaring miring ke kiri sambil menarik nafas panjang.
Lakukan hal tersebut hingga perut Anda terasa lebih nyaman dan tidak tegang menyerupai sebelumnya. Cara ini akan menciptakan fatwa oksigen, darah, serta nutrisi pada bayi menjadi jauh lebih lancar.
Apesnya, ada kalanya sesak nafas pada ibu hamil merupakan gejala dari suatu penyakit lain yang lebih berbahaya.
Jika sesak nafas yang Anda alami disertai dengan tanda-tanda yang mengkhawatirkan menyerupai nyeri dada, wajah pucat, jantung berdebar kencang, bahkan pingsan maka segeralah memeriksakan diri ke dokter.
Petugas medis akan segera mendeteksi dan melaksanakan investigasi secara menyeluruh pada ibu dan janin. Jika ternyata ditemukan kondisi ketidaknormalan, pihak paramedis akan merekomendasikan tindakan terbaik.
Jadi, meski pada umumnya ini yaitu hal yang normal terjadi, selalu pantau keluhan yang Anda alami guna menghindari kondisi menjadi lebih buruk.
Well, sekian dulu untuk hari ini. Semoga goresan pena ini bermanfaat dan hingga berjumpa kembali di artikel berikutnya, insyaa Allah! Tetap jaga kesehatan ya, moms! Jika ada pertanyaan, kritik, atau saran terkait goresan pena ini, silakan tinggalkan pesan untuk saya di kolom komentar. Komen yuk?! ^_^
(diens)
0 Response to "Sesak Nafas Dikala Hamil, Apa Penyebabnya?"
Post a Comment