Hello... Selamat datang! Hari ini Anda akan mendapat informasi mengenai ciri-ciri apabila Anda terserang penyakit tipes. Familiar kan dengan penyakit ini? Kali ini aku akan menyebarkan pengalaman terkait penyakit yang sanggup dibilang mematikan ini.
Apa itu tipes? Tipes atau demam typhoid adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kuman berjulukan Salmonella Typhi. Ngerinya, kuman tersebut biasa ditemukan pada kotoran manusia. What???
Yup! Dengan kata lain, ketika Anda mengalami tanda-tanda demam tipes hingga dinyatakan positif terkena tipes, itu artinya Anda gres saja menyantap kuliner yang tercemar oleh tinja sebelumnya. Hiii.....
Memang menjijikan tapi menyerupai itulah kenyataannya. Bagaimana kuman dari tinja sanggup masuk ke makanan? Tentu ada banyak jalan yang dilaluinya hingga sanggup hingga ke kuliner manusia. Mari aku bahas.
Beberapa cara tinja masuk ke makanan:
- Orang yang terkena tipes atau membawa kuman salmonella tidak mencuci tangan dengan baik sehabis BAB, kemudian menyentuh makanan.
- Tidak mencuci peralatan makan secara higienis.
- Tidak mencuci peralatan masak secara higienis.
- Tidak mencuci materi kuliner secara higienis.
- Tidak menutupi makanan.
- Lingkungan daerah tinggal yang jelek sehingga banyak lalat.
- Bakteri terbawa oleh binatang menyerupai kucing.
Di sini aku akan menggarisbawahi soal lalat. Sudah menjadi diam-diam umum jikalau lalat ialah binatang yang menjijikkan. Mereka mempunyai daerah berkerumum di sekitar kotoran, termasuk kotoran manusia. Nah, jikalau Anda menemukan lalat berkerumun di sekitar daerah tinggal Anda, pantaslah untuk lebih waspada.
Anda tidak pernah tahu dari mana saja lalat itu hinggap bukan?. Jika kuliner Anda telah dihinggapi lalat, lebih baik buang saja dan ganti dengan yang baru.
Bagaimana Proses Inkubasi Bakteri Salmonella dalam Tubuh?
Awalnya, Anda tidak akan mencicipi tanda-tanda apapun pada tubuh. Semua tampak baik-baik saja pada ahad pertama sesudah kuman tipes memasuki tubuh. Tapi jangan salah! Meski Anda belum mencicipi gejala, mereka sudah mulai membiakkan diri di kanal pencernaan Anda.
Setelah sekitar 1 ahad berlalu barulah Anda sanggup mencicipi gejalanya. Berikut ini ialah tanda-tanda yang aku rasakan;
Setelah sekitar 1 ahad berlalu barulah Anda sanggup mencicipi gejalanya. Berikut ini ialah tanda-tanda yang aku rasakan;
1. Rasa Mual yang Tiba-tiba
Rasa mual ini muncul hanya sesekali dan sangat jarang pada mulanya. Saat sedang berbincang-bincang dengan keluarga, tiba-tiba Anda akan mencicipi eneg seperti mau muntah namun tidak hingga muntah. Ini terjadi sekitar satu mingguan lamanya.
Rasa mual ini muncul hanya sesekali dan sangat jarang pada mulanya. Saat sedang berbincang-bincang dengan keluarga, tiba-tiba Anda akan mencicipi eneg seperti mau muntah namun tidak hingga muntah. Ini terjadi sekitar satu mingguan lamanya.
2. Badan Sakit
Berikutnya, tubuh Anda mulai terasa pegal dan ngilu di beberapa bagian. Rasanya tulang-tulang terasa sakit menyerupai habis bekerja keras. Pastinya ini menciptakan Anda merasa tidak nyaman.
3. Sering Bersin dan Batuk
Selanjutnya tenggorokan dan hidung Anda akan sering terasa gatal. Akibatnya, Anda jadi lebih sering bersin dan batuk. Ini menyerupai dengan tanda-tanda influenza namun bahu-membahu berbeda.
4. Demam
Pada hari berikutnya Anda mulai mengalami demam ketika sore hingga keesokan paginya. Pada awalnya demam masih belum begitu tinggi. Namun akan semakin tinggi seiring kuman menyerang usus.
5. Demam yang Berlanjut
Jika demam tidak kunjung reda sesudah 3 hari maka segeralah pergi ke dokter untuk mendapat investigasi lebih lanjut.
6. Konstipasi
Gejala ini juga tidak aku curigai sebagai tanda penyakit tipes lantaran ibu hamil juga sering mengalami konstipasi. Namun ternyata konstipasi atau sulit buang air besar juga termasuk tanda sakit tipes pada orang dewasa.
Saat mulai muncul tanda-tanda mual, aku malah berpikir kalau ini berkaitan dengan kehamilan yang tengah aku jalani. Walhasil, aku tidak terlalu menggubris tanda yang muncul. Hingga rasa ngilu di tubuh muncul, sayapun masih menerka jikalau ini hanya dampak kehamilan.
Saat tanda-tanda berikutnya mulai menampakkan diri (bersin dan batuk) pun aku masih berpikiran jikalau ini hanya lantaran abu dan gorengan yang aku konsumsi.
Pada balasannya rasa curiga aku muncul ketika tubuh ini mengalami demam. Suami hanya mengkompres dengan air hangat semoga demam turun. Benar saja, keesokan paginya tubuh ini terasa lebih baik. Rasanya menyerupai sudah sehat dan tidak ada keluhan apa-apa. Sayapun merasa lega.
Apesnya, ketika sore menjelang tubuh ini kembali merasa tak nyaman. Dan di malam hari demam kian tinggi hingga tubuh ini terasa meriang. Benar-benar sangat tidak nyaman. Seperti biasanya, suami mengkompres saya.
Saya dan suami tidak berani mengkonsumsi paracetamol tanpa resep dokter lantaran obat ini sanggup memicu ADHD pada bayi jikalau diberikan tanpa resep dokter. Tentu kami sangat berhati-hati terhadap obat-obatan.
Pagi harinya tubuh aku sudah kembali terasa sehat. Saya mencoba meyakinkan suami, semoga kali ini benar-benar sudah sehat dan tidak akan demam lagi. Eh ternyata aku demam lagi hingga pagi menjelang.
Cukup panik terperinci aku rasakan. Terlebih aku sedang mengandung buah hati kami. Tentu pikiran aku tak sanggup lepas dari bayi dalam kandungan saya. Bagaimana kondisinya di dalam sana? Baiklah, untuk ketika ini aku hanya sanggup mengikuti saran dokter sambil berdoa pada Allah.
Jarum infus telah terpasang. Perawatan pun dimulai. Tak lupa aku memberitahukan riwayat medis, riwayat alergi, serta meminta pada para petugas medis untuk menawarkan obat yang kondusif bagi bayi saya.
Menangani ibu hamil memang tak sama menyerupai pasien pada umumnya. Dibutuhkan kehati-hatian lebih semoga tidak membahayakan ibu dan bayi.
Jujur saja, ada kekhawatiran tersendiri dalam benak aku perihal dampak obat penurun panas tersebut bagi bayi di kandungan saya. Tapi dokter berkata bahwa obat itu insyaa Allah kondusif untuk bayi.
Baiklah aku mempercayainya. Namun untuk mempercepat penurunan panas, aku juga melaksanakan upaya alami. Tentunya dengan seizin dokter yang menangani saya.
Saya benar-benar menetapi apa yang dikatakan paramedis. Saya ingin menurunkan panas tubuh secara alami demi kebaikan bayi saya. Kemudian aku juga bertanya;
Tak disangka cara ini sanggup membantu mengusir demam di tubuh aku sekaligus membersihkan kuman dari pencernaan saya.
Setelah seminggu lamanya dirawat inap, balasannya aku diperbolehkan pulang. Selanjutnya aku melaksanakan sesi rawat jalan dan wajib kembali untuk kontrol sebulan sekali hingga benar-benar pulih. Alhamdulillah.
Oh iya, obat yang aku dapatkan selama di rumah sakit adalah;
Berikutnya, tubuh Anda mulai terasa pegal dan ngilu di beberapa bagian. Rasanya tulang-tulang terasa sakit menyerupai habis bekerja keras. Pastinya ini menciptakan Anda merasa tidak nyaman.
3. Sering Bersin dan Batuk
Selanjutnya tenggorokan dan hidung Anda akan sering terasa gatal. Akibatnya, Anda jadi lebih sering bersin dan batuk. Ini menyerupai dengan tanda-tanda influenza namun bahu-membahu berbeda.
4. Demam
Pada hari berikutnya Anda mulai mengalami demam ketika sore hingga keesokan paginya. Pada awalnya demam masih belum begitu tinggi. Namun akan semakin tinggi seiring kuman menyerang usus.
5. Demam yang Berlanjut
Jika demam tidak kunjung reda sesudah 3 hari maka segeralah pergi ke dokter untuk mendapat investigasi lebih lanjut.
6. Konstipasi
Gejala ini juga tidak aku curigai sebagai tanda penyakit tipes lantaran ibu hamil juga sering mengalami konstipasi. Namun ternyata konstipasi atau sulit buang air besar juga termasuk tanda sakit tipes pada orang dewasa.
Pengalaman Tipes Saat Hamil
Pada awalnya aku tidak merasa kalau tubuh ini sedang diserang oleh kuman Salmonella Typhi. Faktanya, kuman ini tidaklah memperlihatkan tanda-tanda apapun pada awal penjajakannya di tubuh Anda. Saya pun santai saja.Saat mulai muncul tanda-tanda mual, aku malah berpikir kalau ini berkaitan dengan kehamilan yang tengah aku jalani. Walhasil, aku tidak terlalu menggubris tanda yang muncul. Hingga rasa ngilu di tubuh muncul, sayapun masih menerka jikalau ini hanya dampak kehamilan.
Saat tanda-tanda berikutnya mulai menampakkan diri (bersin dan batuk) pun aku masih berpikiran jikalau ini hanya lantaran abu dan gorengan yang aku konsumsi.
Pada balasannya rasa curiga aku muncul ketika tubuh ini mengalami demam. Suami hanya mengkompres dengan air hangat semoga demam turun. Benar saja, keesokan paginya tubuh ini terasa lebih baik. Rasanya menyerupai sudah sehat dan tidak ada keluhan apa-apa. Sayapun merasa lega.
Apesnya, ketika sore menjelang tubuh ini kembali merasa tak nyaman. Dan di malam hari demam kian tinggi hingga tubuh ini terasa meriang. Benar-benar sangat tidak nyaman. Seperti biasanya, suami mengkompres saya.
Saya dan suami tidak berani mengkonsumsi paracetamol tanpa resep dokter lantaran obat ini sanggup memicu ADHD pada bayi jikalau diberikan tanpa resep dokter. Tentu kami sangat berhati-hati terhadap obat-obatan.
Pagi harinya tubuh aku sudah kembali terasa sehat. Saya mencoba meyakinkan suami, semoga kali ini benar-benar sudah sehat dan tidak akan demam lagi. Eh ternyata aku demam lagi hingga pagi menjelang.
Pergi ke Dokter
Sudahlah, kami tak mau berspekulasi lagi. Keesokan paginya kami pergi ke dokter seorang jago kandungan (OBSGYN). Akhirnya aku dirawat inap lantaran positif terkena demam typhoid alias sakit tipes.Cukup panik terperinci aku rasakan. Terlebih aku sedang mengandung buah hati kami. Tentu pikiran aku tak sanggup lepas dari bayi dalam kandungan saya. Bagaimana kondisinya di dalam sana? Baiklah, untuk ketika ini aku hanya sanggup mengikuti saran dokter sambil berdoa pada Allah.
Jarum infus telah terpasang. Perawatan pun dimulai. Tak lupa aku memberitahukan riwayat medis, riwayat alergi, serta meminta pada para petugas medis untuk menawarkan obat yang kondusif bagi bayi saya.
Menangani ibu hamil memang tak sama menyerupai pasien pada umumnya. Dibutuhkan kehati-hatian lebih semoga tidak membahayakan ibu dan bayi.
Mempercepat Penyembuhan
Saat mengalami demam tinggi, aku diberikan paracetamol injeksi sebanyak 4 ampul per hari dengan masing-masing berkadar 1 gram. Obat penurun panas ini diberikan secara intravena setiap 6 jam sekali.Jujur saja, ada kekhawatiran tersendiri dalam benak aku perihal dampak obat penurun panas tersebut bagi bayi di kandungan saya. Tapi dokter berkata bahwa obat itu insyaa Allah kondusif untuk bayi.
Baiklah aku mempercayainya. Namun untuk mempercepat penurunan panas, aku juga melaksanakan upaya alami. Tentunya dengan seizin dokter yang menangani saya.
"Cukupi kebutuhan air putih ya mba." kata perawat dan dokter.
Saya benar-benar menetapi apa yang dikatakan paramedis. Saya ingin menurunkan panas tubuh secara alami demi kebaikan bayi saya. Kemudian aku juga bertanya;
"Apa aku boleh minum air kelapa muda, Dokter?".
"Boleh... tapi dikasih jeda 1 jam ya sama waktu minum obat". kata sang dokter.Saya jadi lebih bersemangat untuk sembuh. Setiap hari aku minum air bening setidaknya 1.500 ml banyaknya. Saya juga selalu minta untuk dibelikan kelapa muda untuk aku minum airnya. Tiap hari aku minum 1 buah air kelapa muda.
Tak disangka cara ini sanggup membantu mengusir demam di tubuh aku sekaligus membersihkan kuman dari pencernaan saya.
Setelah seminggu lamanya dirawat inap, balasannya aku diperbolehkan pulang. Selanjutnya aku melaksanakan sesi rawat jalan dan wajib kembali untuk kontrol sebulan sekali hingga benar-benar pulih. Alhamdulillah.
Oh iya, obat yang aku dapatkan selama di rumah sakit adalah;
- anti mual
- antibiotik
- paracetamol
- penambah nafsu makan
- anti pusing
- infus ringer laktat
TIPS
Untuk Anda yang mengalami demam typhoid atau tipes, jangan terlalu panik. Langkah pertama tentu harus memeriksakan diri ke dokter. Jangan lupa sampaikan semua keluhan dan riwayat penyakit Anda sebelumnya.
Selama mengalami sakit tipes, berusahalah untuk menghindari;
- Makanan berminyak
- Makanan bersantan
- Daging berserat
- Es atau minuman dingin
- Sayuran berserat tinggi
- Buah-buahan dengan rasa asam
- Makanan/minuman dengan rasa asam
- Makanan pedas
- Makanan mengandung gas
- Mie instan
Makanan yang diperbolehkan;
- Bubur atau nasi lembek
- Sayuran dengan serat rendah
- Buah yang tidak asam
- Air mineral
- Jus buah yang tidak asam
Kurang lebih menyerupai itulah rujukan diet aku selama mengalami sakit tipes. Jangan lupa juga untuk memperbanyak istirahat. Jika Anda terlalu banyak bergerak maka dikhawatirkan kuman yang bermukim di usus akan menyebar ke organ lain di dalam tubuh Anda.
Jika hal ini hingga terjadi, bisa-bisa keluhan Anda akan bertambah parah. Kenapa menyerupai itu? Karena kuman salmonella akan menyebar ke organ tubuh yang lain dan mulai menginfeksinya juga.
Jika ingin bergerak, cukup dengan berjalan ringan di dalam rumah Anda. Jika Anda dirawat di rumah sakit maka berjalanlah di dalam kamar perawatan dan sekitarnya, jangan terlalu jauh.
Mengatasi Konstipasi Saat Tipes
Saat Anda dalam kondisi sehat, Anda sanggup memperbanyak sayuran berserat untuk melancarkan buang air besar. Berbeda jikalau Anda tengah terkena tipes. Cukup dengan perbanyak buah pepaya masak pohon.
Jika buang air besar masih saja sulit, Anda sanggup menggunakan obat pencahar anal. Obat anal lebih kondusif daripada oral lantaran tidak perlu diserap oleh tubuh. Anda sanggup menggunakan obat ini maksimal 2 hari sekali.
Tinja yang tertahan di dalam rektum tidaklah baik. Tinja akan diserap kembali oleh usus besar dan hasil penyerapannya diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Akibatnya ialah tubuh mengalami keracunan.
Apesnya, tinja juga akan menjadi semakin keras lantaran cairannya telah diserap berkali-kali. Jika dibiarkan, ini sanggup memicu terjadinya hemorrhoid. Itulah mengapa konstipasi yang terjadi ketika tipes perlu diatasi dengan segera.
Takeaways
Saat masa penyembuhan, Anda mungkin akan merasa bahwa tubuh mulai terasa fit menyerupai sedia kala. Saya sarankan untuk jangan terkecoh. Tetaplah dengan rujukan makan Anda yang telah berjalan hingga tubuh pulih sepenuhnya.
Setelah berhasil sembuh dari penyakit tipes, berusahalah untuk lebih berhati-hati dalam hal konsumsi makanan. Jagalah kebersihan dengan sebaik mungkin. Mulai dari peralatan masak, peralatan makan, air yang dipakai untuk memasak, kebersihan kamar mandi, materi makanan, kualitas air minum, dan tidak lupa juga kebersihan rumah dan lingkungan.
Satu hal lagi. Jika bisa, hindarilah membeli kuliner dari pedagang kaki lima maupun kios kuliner pinggir jalan. Anda tidak pernah tahu bagaimana cara mereka mempersiapkan kuliner itu dan menyerupai apa kebersihan dapurnya.
Lagipula di sana biasanya banyak lalat yang berseliweran dan kadang hinggap pada kuliner yang telah siap saji. Siapa tahu lalat itu habis hinggap di toilet umum atau daerah sampah? Allahua'lam.
Itulah pengalaman aku terkena tipes ketika hamil. Alhamdulillah wasyukurillah kini aku telah sembuh dan sanggup aktif kembali menulis di sini. Semoga goresan pena ini bermanfaat dan hingga jumpa lagi di artikel berikutnya, insyaa Allah!
Memiliki komentar, pertanyaab, kritik, atau saran terkait goresan pena di atas? Silakan tinggalkan pesan Anda di kolom komentar di bawah sana. Komen yuk?! ^_^
(Diens)
image credit to: musejapan.jp
0 Response to "Tanda-Tanda Penyakit Tipes (Pengalaman Pribadi)"
Post a Comment